Skip to main content

Posts

Sebait Kata Penghantar Lena

Kugoreskan mata pena yang mulai renta Menitikkan sisa sisa tinta di ruang jiwa Memahat sebait aksara pengantar lena Kala kelopak netra mulai tiada daya Duhai burung malam yang bertengger di ujung ranting Nyanyikanlah kidung merdu membasuh sekeping hati yang kering Dekap daku dalam hangatnya sayap-sayap mungilmu Bawalah terbang segala imajiku ke cakrawala biru Izinkan malam ini kumerengkuh indahnya merajut mimpi Yang akan kukejar esok ketika mentari menyambangi Lekaslah lena duhai sang netra jemputlah samudra impian jiwa Kita menyulam bait bait bahagia di atas bukit renjana cinta Karya : Rayi Amanda Permana

Kidung Di Ambang Malam

KIDUNG DI AMBANG MALAM Berjuntai manja bulir bening di kelopak senja Berpagut dengan selarik aurora yang menjingga Halus lembut melambai haturkan sejuta aksara Harap terangkai di ujung mata pena para pujangga Mata tersedu sesaat masa tersipu tertunduk malu Hasrat tuangkan kidung senja di kanvas biru Hanya nada nada nestapa yang terurai dari penaku Ke mana sirnanya aura nirwana, ketika indah bermetafora kelabu Kidung merdu di ambang senja kini telah beranjak pergi Hamparan kata tak mampu lagi berhias rona pelangi Hanya jejak samar di helaian kisah mentari pagi Memaparkan dilema sekeping hati ketika di rajam elegi Duhai goresan kelam di gapura pekatnya malam Uraikanlah gumpalan bait-bait hitam yang merajam Haturkan secercah sinar dalam cermin kehidupan Hitam putih adalah warna mutlak dalam gambaran kehidupan Sang Perindu Aksara Karya: Rayi Amanda Permana

Untuk Mu Jua Disini Aku Bernaung

Untukmu jua Disini aku bernaung, dihijaunya hamparan redup dingin lembah Dibalik warna warna nasib yang berkaca pada hening Yang tersisih jauh dari riuh debu kehidupan Untuk mu Jua Disini aku menyisiri sepi Mengurai makna hati diselembar bayang kenangan Diantara rinai rinai rindu yang mengucur deras Untukmu jua Disini aku mendengar sayup sayup bincang alam Mereka terbahak lepas, merintih dan memekik sepanjang petang Hingga gema adzan melafaskan segalanya dalam hening Dan aku mulai berkemas dalam diri, berbenah diantara seribu rasa Menanti petang menjulang hingga terserpih dilanggar malam Lalu sebarisan pasukan duka, melibas jiwaku kembali dalam hampa Untuk mu Jua Disini aku hanya terdiam menanti Hingga ada isyarat yang terungkap lewat guratan jemari Ketika bentangan waktu dan catatan angin merunduk, meningkap duka Dan Untuk mu Jua Disini aku merangkai rempah rempah doa, disela desah hangat rindu Yang terus mengalir disemanjung cintaku yang tiada pernah redam Yaaaah ,,,, Hanya untukm

Untukmu Aku Ada

UNTUKMU AKU ADA Kemudian kukais rona jingga dari gundukan kabut duka Kukumpulkan serpihan asa di antara mega-mega Kularung resah bersama lajunya perahu menuju dermaga Hingga tercipta pelangi di ujung cakrawala Di antara angin dingin dan kabut malam Kukerat sepotong sajak kepada bulan dan bintang Yang senantiasa memaksaku untuk mengukir indah bayangmu Memeluk jiwamu dalam sejuknya nuraniku Di gurat jiwamu menyimpan keteduhan Selaksa langit biru bertabur cahaya bintang Ingin kususupkan wajahku di sela-dela kabut malam Agar damaiku selalu ada pada hembusan kasih dan sayang Adamu untukku Dan adaku hanya untukmu By. Sahaya Araras

Untukmu

Ketika cinta bersemi di antara kita, Disaat gejolak cinta merasuk kedalam jiwa Sering kudengar kalimat indah dari bibirmu Slalu kurasa lembutnya cinta kasihmu Terlantun bagai simphoni melodi yang indah Terlukis bagai goresan pelangi yang sempurna melihat bintang diatas sana, tak mungkin indah bila sendiri, hati inipun bgtu adanya, brharap kau paham dan mengerti. hei…!! coba kau dengar gemercik air riaknya seakan saling berbisik, terdengar lirih menyebut namamu lambat tpi trdengar syahdu. dan akupun mulai tersenyum ktika smua dpt kurasa indah dan begtu indah dan sungguh itu yg kurasa. kini smua telah terjadi,. telah kumasuki satu hati yg tk mungkin ku tinggal pergi. andai kamu disini .. …andai kamu mengerti.

Janjiku Untukmu

Cinta ini Hanya Berakhir di Hatimu Pelangi berkilau di langit jauh teduh mengambang menjalin untai gerimis gradasi warna adalah selendang para bidadari yang menari-nari digelitik angin bukit... dan kamu,.. yang turun ke dalam jiwaku, Sungguh indah rahasiamu ,semburat merah di wajahmu.. Cinta itu... Di senja itu pohon-pohon waru berebut menjadi bayanganmu lalu melukisnya di dadaku. Untuk kudekap..agar cinta tak ke mana-mana dari hatimu. Jangan lagi kaurisaukan,cinta ini hanya berakhir di hatimu sungai yang mengalirkan kejernihan jiwa melewati rimba waktu dan padang penuh bunga aku, yang selalu hanyut bersamamu.

Satu Bintang

Satu bintang telah tunjukan sinar cerahnya Pancarkan cahaya dari bentuknya yang indah Sebuah senyum simpul trpancar dari balik awan milik sang bulan yg sedang temarang Aku trsenyum mentap angkasa,Memandang sluruh jagat raya… Menyaksikan paparan lukisan langit Yang gambrkn sebuah keajaiban maha indah. Andai boleh ku meminta., ingin ku petik satu bintang itu Dan kn kupersmbahkan untuk dia, Yang telah lama qu dambakan.